PSIKOLOGI
KONSUMEN
Psikologi
konsumen adalah salah satu ilmu psikologi yang sangat berpengaruh terhadap
perilaku konsumen untuk membeli barang yang diinginkannya atau dibutuhkannya,
ilmu ini memiliki cakupan ilmu lain juga yang cukup luas, karena menurut
pandangan filsafat ilmu, bahwa ilmu saling melengkapi dan mengisi. Psikologi
konsumen ini juga demikian, karna suatu sistem perekonomian di dasari oleh
pikiran atau psikologi manusia.
Pada
psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan
konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber
data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam
psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal eksperimentalnya,
subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data dan instrumen-instrumennya.
6 kategori penelitian yang digunakan, yaitu:
·
efektivitas
pengujian periklanan
·
survei/pendapat
konsumen
·
penilaian
sikap konsumen melalui skala penilaian (rating scale) dan teknik projektif
(projective to tecniques)
·
pembagian
pasar psikologis
·
pengujian
produk
·
studi
perilaku konsumen dalam keadaan alam
Psikologi konsumen sama dengan perilaku
konsumen, perilaku konsumen merupakan
tindakan-tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi,
dan membuang suatu produk atau jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan
tersebut. Menurut Wikipedia konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Pilihan seseorang untuk membeli
juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan
sikap
·
Motivasi
Dimulai dengan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul ke butuhan-kebutuhan
keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial
(perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya
kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut
ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
·
Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh
panca indera dan dimaknai oleh pikiran yang di dasari oleh itu sendiri.
·
Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka
belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman.
·
Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar,
orang memperoleh kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah gagasan deskriptif
yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu.
Kaitannya psikologis dengan
pengambilan keputusan dalam pemasaran adalah psikologi konsumen berakar dari
psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan adalah membujuk dan
meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal yang disampaikan
oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi informasi dan fungsi
persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:
1) Daya penarik perhatian
2) Interes dan sikap calon konsumen
3) Nilai sugesti dari iklan
4) Motivasi calon konsumen
Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi, biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat.
Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi, untuk mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian.
1) Daya penarik perhatian
2) Interes dan sikap calon konsumen
3) Nilai sugesti dari iklan
4) Motivasi calon konsumen
Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi, biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat.
Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi, untuk mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar